Kompleks makam Nyi Ageng Serang di Pegunungan Menoreh dibangun sebagai tanda penghormatan atas perjuangan beliau melawan penjajah. Bukit yang dulunya digunakan Nyi Ageng Serang untuk menyusun strategi perang ini kini menjadi salah satu tujuan wisata religi bagi para wisatawan dan peziarah.
Makam salah satu pahlawan nasional ini selalu ramai pada Hari Kemerdekaan, Hari Pahlawan dan hari-hari besar agama Islam. Setiap bulan Muharam, masyarakat dan seniman setempat akan menggelar pementasan berbagai seni tradisional.
Nyi Ageng Serang (1752-1828) atau dikenal juga sebagai Raden Ayu Serang memiliki nama kecil Raden Ajeng Retno Kursiah Edi. Setelah menikah, namanya menjadi Bendoro Raden Ayu Kustiyah Wulaningsih Retno Edi. Ia adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia yang ikut berjuang dalam Perang Diponegoro dan pencetus taktik kamuflase untuk menipu musuh.
Di antara keturunannya, salah satunya juga seorang Pahlawan Nasional, yaitu Soewardi Soerjaningrat atau lebih dikenal sebagai Ki Hajar Dewantara. Ia dilahirkan sekitar 1752 di Desa Serang sekitar 40 km sebelah utara Surakarta dekat Purwodadi, Jawa Tengah. Nyi Ageng Serang meninggal di Yogyakarta pada 1828 dan dimakamkan di Desa Banjarharjo, Kecamatan Kalibawang, Kulon Progo.
Warga Kulon Progo mendirikan monumen di tengah kota Wates untuk mengenangnya. Monumen tersebut berupa patung Nyi Ageng Serang yang sedang menaiki kuda dengan gagah berani membawa tombak. Kini, makam ini dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata religi yang banyak dikunjungi para wisatawan. Para wisatawan biasanya datang untuk berziarah saat hari Kemerdekaan RI.
Lokasi Makam Nyi Ageng Serang berada di Desa Banjarharjo, Kecamatan Kalibawang, Kulon Progo.
Kapan kamu mau Trip Wisata Menoreh? Susun rencana kamu ya! Tanggal keberangkatan dan mau berapa lama wisata di menoreh? Yuk komunikasi ke CS wisata menoreh